36:36 Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
51:49 Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.
78:8 dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan,
Sungguh Kekuatan Alam dan diri kita (yang merupakan bagian dari alam itu sendiri) begitu dahsyat
Rabu, 20 Januari 2010
DARAH
DARAH / XUE
Darah ialah cairan merah yang beredar dalam pembuluh darah, dan merupakan substansi makanan yang vital dalam tubuh.
A.2.a. PEMBENTUKAN DAN PEREDARAN DARAH
Karena substansi darah yang diperlukan tubuh untuk pembentukan darah berasal dari sari makanan yang dibentuk oleh Limpa dan Lambung, maka kedua organ ini dipandang sebagai sumber Qi dan darah.
Dalam buku Ling Su disebutkan: Jiao Tengah akan mengubah sari makanan menjadi cairan merah yang disebut darah/Xue.
Juga dalam buku itu disebutkan bahwa Yingqi mengalir ke dalam pembuluh dan diubah menjadi darah. Mungkin sari makanan dan darah juga diubah satu menjadi yang lain. Umumnya bila darah tidak dikonsumsi, akan diubah menjadi esensi di Ginjal, bila esensi ini tidak merembes ke luar, akan diubah menjadi darah di Hati. Mengambil sari makanan dari sari Ginjal sebagai materi dasar, darah dibentuk melalui kegiatan fungsional organ Zang Fu seperti misalnya: Limpa, Lambung, jantung, Paru, Hati dan Ginjal.
Setelah dibentuk, darah akan beredar dalam pembuluh darah ke seluruh tubuh, dan bekerja melalui kerjasama jantung, Hati dan Limpa.
Jantung mendominasi darah dan pembuluh, dan daya penggerak Qi. Jantung merupakan dasar beredarnya darah dan Qi Limpa mengontrol darah dan mencegah perdarahan.
Hati menggiatkan mengalirnya Qi, menyimpan darah dan mengatur volumenya. Koordinasi ketiga organ ini tetap memelihara beredarnya darah dalam pembuluh ke seluruh tubuh. Disfungsi salah satu dari ketiga organ itu dapat menyebabkan kelainan peredaran darah.
Contoh :
Defisiensi Qi Jantung misalnya dapat menimbulkan stagnasi
(bendungan) darah jantung
Disfungsi Limpa dalam mengontrol darah dapat menimbulkan
perdarahan usus, perdarahan rahim atau bawah kemih, dan ekimosis.
A.2.b. FUNGSI DARAH.
Darah beredar ke seluruh tubuh, melalui lima Zang dan enam Fu. Bagian dalam dan bagian djluar kulit, otot, dan tulang. Dengan jalan ini darah memberi makan dan melembabkan berbagai jaringan dan organ tubuh.
Buku ilmu penyakit dalam kedokteran klasik menyebutkan: Darah mendominasi fungsi pemberian makanan dan kelembaban.
Fungsi pemberian makanan dan pelembaban oleh darah bermanifestasi dan berperanan secara jelas dalam pergerakan mata dan keempat anggota tubuh. Menurut Su Wen: Bila Hati menerima darah, Hati akan meningkatkan penglihatan; Bila kaki menerima darah, kaki itu akan mampu berjalan; Bila tangan menerima darah, tangan itu akan mampu memegang; dan bila jari-jari menerima darah, maka akan mampu mengepal.
Buku Ling Su menyatakan: Bila darah dalam keadaan selaras maka sendi dan tulang akan kuat dan sendi berfungsi dengan baik. Kekurangan darah dapat mengganggu fungsi pelembaban menimbulkan gejala-gejala seperti misalnya gangguan penglihatan, mengeringnya air mata, gangguan pergerakan sendi, keempat anggota tubuh, kulit kering dan gatal-gatal.
Darah adalah materi dasar untuk kegiatan mental. Jumlah darah yang cukup menjamin kesadaran yang jernih dan semangat yang menyala-nyala.”
Darah ialah cairan merah yang beredar dalam pembuluh darah, dan merupakan substansi makanan yang vital dalam tubuh.
A.2.a. PEMBENTUKAN DAN PEREDARAN DARAH
Karena substansi darah yang diperlukan tubuh untuk pembentukan darah berasal dari sari makanan yang dibentuk oleh Limpa dan Lambung, maka kedua organ ini dipandang sebagai sumber Qi dan darah.
Dalam buku Ling Su disebutkan: Jiao Tengah akan mengubah sari makanan menjadi cairan merah yang disebut darah/Xue.
Juga dalam buku itu disebutkan bahwa Yingqi mengalir ke dalam pembuluh dan diubah menjadi darah. Mungkin sari makanan dan darah juga diubah satu menjadi yang lain. Umumnya bila darah tidak dikonsumsi, akan diubah menjadi esensi di Ginjal, bila esensi ini tidak merembes ke luar, akan diubah menjadi darah di Hati. Mengambil sari makanan dari sari Ginjal sebagai materi dasar, darah dibentuk melalui kegiatan fungsional organ Zang Fu seperti misalnya: Limpa, Lambung, jantung, Paru, Hati dan Ginjal.
Setelah dibentuk, darah akan beredar dalam pembuluh darah ke seluruh tubuh, dan bekerja melalui kerjasama jantung, Hati dan Limpa.
Jantung mendominasi darah dan pembuluh, dan daya penggerak Qi. Jantung merupakan dasar beredarnya darah dan Qi Limpa mengontrol darah dan mencegah perdarahan.
Hati menggiatkan mengalirnya Qi, menyimpan darah dan mengatur volumenya. Koordinasi ketiga organ ini tetap memelihara beredarnya darah dalam pembuluh ke seluruh tubuh. Disfungsi salah satu dari ketiga organ itu dapat menyebabkan kelainan peredaran darah.
Contoh :
Defisiensi Qi Jantung misalnya dapat menimbulkan stagnasi
(bendungan) darah jantung
Disfungsi Limpa dalam mengontrol darah dapat menimbulkan
perdarahan usus, perdarahan rahim atau bawah kemih, dan ekimosis.
A.2.b. FUNGSI DARAH.
Darah beredar ke seluruh tubuh, melalui lima Zang dan enam Fu. Bagian dalam dan bagian djluar kulit, otot, dan tulang. Dengan jalan ini darah memberi makan dan melembabkan berbagai jaringan dan organ tubuh.
Buku ilmu penyakit dalam kedokteran klasik menyebutkan: Darah mendominasi fungsi pemberian makanan dan kelembaban.
Fungsi pemberian makanan dan pelembaban oleh darah bermanifestasi dan berperanan secara jelas dalam pergerakan mata dan keempat anggota tubuh. Menurut Su Wen: Bila Hati menerima darah, Hati akan meningkatkan penglihatan; Bila kaki menerima darah, kaki itu akan mampu berjalan; Bila tangan menerima darah, tangan itu akan mampu memegang; dan bila jari-jari menerima darah, maka akan mampu mengepal.
Buku Ling Su menyatakan: Bila darah dalam keadaan selaras maka sendi dan tulang akan kuat dan sendi berfungsi dengan baik. Kekurangan darah dapat mengganggu fungsi pelembaban menimbulkan gejala-gejala seperti misalnya gangguan penglihatan, mengeringnya air mata, gangguan pergerakan sendi, keempat anggota tubuh, kulit kering dan gatal-gatal.
Darah adalah materi dasar untuk kegiatan mental. Jumlah darah yang cukup menjamin kesadaran yang jernih dan semangat yang menyala-nyala.”
LIMA UNSUR (USING)
Teori lima unsur berdasarkan fenomena alam yang dihubungkan dengan sifat kayu, api, tanah, logam dan air. Teori Lima Unsur dikemukakan pertama kali pada dinasti Yin dan Zhou 1600-221 sebelum masehi. Ke lima unsur dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan dan pembentukan materi.
Meskipun memiliki sifat yang berbeda, ke lima unsur saling berhubungan, bergantung satu sama lain. Teori Lima Unsur digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena alam sehingga bersama-sama teori Yin Yang merupakan konsepsi untuk menganalisa seluruh fenomena.
Teori Lima Unsur digunakan dalam Akupunktur untuk menggeneralisasi dan menjelaskan sifat-sifat dan hubungan organ Zang Fu serta hubungan antara manusia dengan semesta alam. Di samping itu Teori Lima Unsur digunakan pula untuk diagnosis, terapi akupunktur dan menentukan prognosis penyakit pasien.
KLASIFIKASI FENOMENA SESUAI DENGAN TEORI LIMA UNSUR.
Sifat unsur yang berbeda-beda seperti misalnya:
Kayu mempunyai tumbuh ke atas
Api mempunyai sifat panas dan berkobar ke atas
Tanah memberi kehidupan dan bersifat menetap
Logam menurun dan jernih
Air bersifat dingin dan mengalir ke bawah.
Dengan analogi, keseluruhan fenomena klinik dijabarkan kedalam teori lima unsur. Penerapan teori lima unsur digunakan dalam hubungan fisiologis dan patologis organ Zang Fu serta antara organ tubuh dan lingkungan alam tempat tinggal.
2. HUKUM PERGERAKAN LIMA UNSUR.
Hukum Lima Unsur berinteraksi dengan saling meningkatkan, membentuk, menindas, menghina dan hubungan menghidupi antara unsur-unsur.
Hubungan saling membentuk terjadi pada kayu ke api, api ke tanah, tanah ke logam, logam ke air dan air ke kayu kembali.
Hubungan saling membentuk ini dikenal sebagai hubungan ibu-anak yaitu unsur pembentuk sebagai ibu dan unsur yang dibentuk sebagai anak.
Hubungan membatasi terjadi antara kayu ke tanah, tanah ke air, air ke api, api ke logam dan logam ke kayu.
Unsur yang berfungsi membatasi disebut sebagai Pembatas sedangkan unsur yang dibatasi dikenal sebagai Yang dibatasi.
Saling menghidupi dan membatasi merupakan sesuatu yang terpisah saling berlawanan satu sama lain. Tanpa pembentukan tak akan terjadi pertumbuhan dan perkembangan, serta tanpa pembatasan tak akan terjadi keseimbangan dan koordinasi.
Apabila terjadi ekses atau defisiensi pada salah satu unsur akan terjadi hubungan pembentukan dan pembatasan yang patologis yang dsebut penindasan dan penghinaan. Terjadi pula gangguan hubungan ibu-anak. Hubungan penindasan terjadi apabila unsur yang dibatasi menjadi defisien atau unsur pembatas menjadi ekses. Keadaan penindasan ini merupakan keadaan patologis yang dapat membahayakan.
Hubungan penghinaan terjadi pada hubungan yang terbalik pada pembatasan sebagai contoh dalam keadaan normal kayu membatasi tanah tetapi dalam keadaan patologis tanah berbalik menghina kayu akibat defisiensi kayu atau ekses tanah.
Sehingga dengan demikian terdapat pernyataan :
Bila dalam suatu keadaan dimana unsur ekses akan menindas unsur yang dibatasi dan menghina unsur yang membatasi serta bila suatu unsur defisien akan ditindas oleh unsur yang membatasi dan akan dihina oleh unsur yang dibatasi.
Dalam keadaan normal, ibu mempengaruhi anak sebaliknya dalam keadaan patologi maka anak akan mempengaruhi ibu. Misalnya dalam keadaan fisiologis air membentuk kayu, tetapi dalam keadaan patologis dapat terjadi ibu mempengaruhi anak atau anak mempengaruhi ibu.
3. PENERAPAN TEORI LIMA UNSUR PADA AKUPUNKTUR.
a. Hubungan lima unsur dengan organ Zang Fu.
Setiap organ akupunktur memiliki unsur tertentu sehingga sifat lima unsur dapat digunakan untuk menjelaskan sifat dan fisiologi organ Zang atau Fu. Di samping itu hubungan pembentukan dan pembatasan digunakan untuk menjelaskan hubungan antara organ Zang Fu.
Meridian menembus organ Zang Fu dan berhubungan satu dengan lain sesuai dengan hubungan lima unsur.
Dengan adanya hubungan antara meridian maka terjadilah keseimbangan dan koordinasi yang tepat.
Teori lima unsur merupakan teori yang memiliki keterbatasan karena tidak dapat memperlihatkan keseluruhan hubungan antara organ Zang Fu dan jaringan lainnya namun secara klinis diperlihatkan bahwa hukum lima unsur dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara organ Zang Fu sehingga dapat digunakan untuk diagnosa dan terapi akupunktur.
b. Hubungan patologis organ Zang Fu.
Merupakan hubungan yang terjadi akibat suatu penyakit atau keadaan patologis antara organ Zang Fu. Tubuh manusia terdiri dari berbagai
macam jaringan dan organ yang saling membentuk dan membatasi sehingga apabila terjadi gangguan pada suatu organ maka gangguan tersebut dapat menjalar ke organ yang lain.
Gejala tersebut dikenal sebagai penularan yang dapat menjalar sesuai dengan teori lima unsur melalui hubungan pembentukan (menghidupi) dan membatasi.
Penularan melalui Hubungan menghidupi dikenal sebagai gangguan ibu mempengaruhi anak dan anak mempengaruhi ibu.
c. Diagnosis dan Terapi Akupunktur.
Teori lima unsur dapat digunakan dalam mensintesa berbagai data klinis yang didapat melalui empat cara pemeriksaan.
Penentuan berbagai gejala dan kondisi gangguan dapat berdasarkan teori lima unsur.
Contoh :
Penderita dengan kemerahan dan nyeri daerah mata dan mudahtersinggung dihubungkan dengan gangguan Hati.
Penderita dengan wajah / air muka merah dengan rasa pahit di mulut dihubungkan dengan ekses api jantung.
Pada terapi akupunktur maka ke lima TITIK U SHU (Cin, Yung, Su, Cing dan He) mempunyai peranan penting dan merupakan titik-titik yang mempunyai sifat sesuai dengan kelima unsur :
Meridian yang bersifat YIN, (Cin, Yung, Su, Cing dan He) berawal dari unsur Kayu, Api, Tanah, Logam dan Air à KATLA
Meridian yang bersifat YANG (Cin, Yung, Su, Cing dan He) berawal dari unsur Logam, Air, Kayu, Api dan Tanah à LAKAT
Secara klinis titik U Su digunakan untuk memperkuat ibu pada keadaan defisiensi dan memperlemah anak pada keadaan ekses.
Pada umumnya pemilihan titik akupuntur pada kasus kelainan organ Zang Fu berdasarkan hukum dan teori lima unsur.
Sebagai contoh gangguan keseimbangan antara hati dan lambung dimana hati
menindas lambung, maka prinsip terapi yang digunakan ialah memperkuat tanah dan menekan kayu. Biasanya dipilih titik CV-12 (Zhongwan), ST-36 (Zusanli) dan LR-3 (Taichong).
Teori Lima Unsur dan teori Yin Yang saling melengkapi untuk menunjang tindakan diagnosis dan terapi akupunktur. Dikatakan bahwa ke dua teori saling berkaitan erat sehingga tidak dapat dipisahkan secara tegas satu dengan yang lain terutama dalam penerapannya di klinik.
Ini bagian terakhir dari Qi. Banyak juga ya? Tapi kita harus tahu benar teori tentang Qi ini untuk bisa lebih kenal akupunktur.
DARAH / XUE
Darah ialah cairan merah yang beredar dalam pembuluh darah, dan merupakan substansi makanan yang vital dalam tubuh.
A.2.a. PEMBENTUKAN DAN PEREDARAN DARAH
Karena substansi darah yang diperlukan tubuh untuk pembentukan darah berasal dari sari makanan yang dibentuk oleh Limpa dan Lambung, maka kedua organ ini dipandang sebagai sumber Qi dan darah.
Dalam buku Ling Su disebutkan: Jiao Tengah akan mengubah sari makanan menjadi cairan merah yang disebut darah/Xue.
Juga dalam buku itu disebutkan bahwa Yingqi mengalir ke dalam pembuluh dan diubah menjadi darah. Mungkin sari makanan dan darah juga diubah satu menjadi yang lain. Umumnya bila darah tidak dikonsumsi, akan diubah menjadi esensi di Ginjal, bila esensi ini tidak merembes ke luar, akan diubah menjadi darah di Hati. Mengambil sari makanan dari sari Ginjal sebagai materi dasar, darah dibentuk melalui kegiatan fungsional organ Zang Fu seperti misalnya: Limpa, Lambung, jantung, Paru, Hati dan Ginjal.
Setelah dibentuk, darah akan beredar dalam pembuluh darah ke seluruh tubuh, dan bekerja melalui kerjasama jantung, Hati dan Limpa.
Jantung mendominasi darah dan pembuluh, dan daya penggerak Qi. Jantung merupakan dasar beredarnya darah dan Qi Limpa mengontrol darah dan mencegah perdarahan.
Hati menggiatkan mengalirnya Qi, menyimpan darah dan mengatur volumenya. Koordinasi ketiga organ ini tetap memelihara beredarnya darah dalam pembuluh ke seluruh tubuh. Disfungsi salah satu dari ketiga organ itu dapat menyebabkan kelainan peredaran darah.
Contoh :
Defisiensi Qi Jantung misalnya dapat menimbulkan stagnasi
(bendungan) darah jantung
Disfungsi Limpa dalam mengontrol darah dapat menimbulkan
perdarahan usus, perdarahan rahim atau bawah kemih, dan ekimosis.
Meskipun memiliki sifat yang berbeda, ke lima unsur saling berhubungan, bergantung satu sama lain. Teori Lima Unsur digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena alam sehingga bersama-sama teori Yin Yang merupakan konsepsi untuk menganalisa seluruh fenomena.
Teori Lima Unsur digunakan dalam Akupunktur untuk menggeneralisasi dan menjelaskan sifat-sifat dan hubungan organ Zang Fu serta hubungan antara manusia dengan semesta alam. Di samping itu Teori Lima Unsur digunakan pula untuk diagnosis, terapi akupunktur dan menentukan prognosis penyakit pasien.
KLASIFIKASI FENOMENA SESUAI DENGAN TEORI LIMA UNSUR.
Sifat unsur yang berbeda-beda seperti misalnya:
Kayu mempunyai tumbuh ke atas
Api mempunyai sifat panas dan berkobar ke atas
Tanah memberi kehidupan dan bersifat menetap
Logam menurun dan jernih
Air bersifat dingin dan mengalir ke bawah.
Dengan analogi, keseluruhan fenomena klinik dijabarkan kedalam teori lima unsur. Penerapan teori lima unsur digunakan dalam hubungan fisiologis dan patologis organ Zang Fu serta antara organ tubuh dan lingkungan alam tempat tinggal.
2. HUKUM PERGERAKAN LIMA UNSUR.
Hukum Lima Unsur berinteraksi dengan saling meningkatkan, membentuk, menindas, menghina dan hubungan menghidupi antara unsur-unsur.
Hubungan saling membentuk terjadi pada kayu ke api, api ke tanah, tanah ke logam, logam ke air dan air ke kayu kembali.
Hubungan saling membentuk ini dikenal sebagai hubungan ibu-anak yaitu unsur pembentuk sebagai ibu dan unsur yang dibentuk sebagai anak.
Hubungan membatasi terjadi antara kayu ke tanah, tanah ke air, air ke api, api ke logam dan logam ke kayu.
Unsur yang berfungsi membatasi disebut sebagai Pembatas sedangkan unsur yang dibatasi dikenal sebagai Yang dibatasi.
Saling menghidupi dan membatasi merupakan sesuatu yang terpisah saling berlawanan satu sama lain. Tanpa pembentukan tak akan terjadi pertumbuhan dan perkembangan, serta tanpa pembatasan tak akan terjadi keseimbangan dan koordinasi.
Apabila terjadi ekses atau defisiensi pada salah satu unsur akan terjadi hubungan pembentukan dan pembatasan yang patologis yang dsebut penindasan dan penghinaan. Terjadi pula gangguan hubungan ibu-anak. Hubungan penindasan terjadi apabila unsur yang dibatasi menjadi defisien atau unsur pembatas menjadi ekses. Keadaan penindasan ini merupakan keadaan patologis yang dapat membahayakan.
Hubungan penghinaan terjadi pada hubungan yang terbalik pada pembatasan sebagai contoh dalam keadaan normal kayu membatasi tanah tetapi dalam keadaan patologis tanah berbalik menghina kayu akibat defisiensi kayu atau ekses tanah.
Sehingga dengan demikian terdapat pernyataan :
Bila dalam suatu keadaan dimana unsur ekses akan menindas unsur yang dibatasi dan menghina unsur yang membatasi serta bila suatu unsur defisien akan ditindas oleh unsur yang membatasi dan akan dihina oleh unsur yang dibatasi.
Dalam keadaan normal, ibu mempengaruhi anak sebaliknya dalam keadaan patologi maka anak akan mempengaruhi ibu. Misalnya dalam keadaan fisiologis air membentuk kayu, tetapi dalam keadaan patologis dapat terjadi ibu mempengaruhi anak atau anak mempengaruhi ibu.
3. PENERAPAN TEORI LIMA UNSUR PADA AKUPUNKTUR.
a. Hubungan lima unsur dengan organ Zang Fu.
Setiap organ akupunktur memiliki unsur tertentu sehingga sifat lima unsur dapat digunakan untuk menjelaskan sifat dan fisiologi organ Zang atau Fu. Di samping itu hubungan pembentukan dan pembatasan digunakan untuk menjelaskan hubungan antara organ Zang Fu.
Meridian menembus organ Zang Fu dan berhubungan satu dengan lain sesuai dengan hubungan lima unsur.
Dengan adanya hubungan antara meridian maka terjadilah keseimbangan dan koordinasi yang tepat.
Teori lima unsur merupakan teori yang memiliki keterbatasan karena tidak dapat memperlihatkan keseluruhan hubungan antara organ Zang Fu dan jaringan lainnya namun secara klinis diperlihatkan bahwa hukum lima unsur dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara organ Zang Fu sehingga dapat digunakan untuk diagnosa dan terapi akupunktur.
b. Hubungan patologis organ Zang Fu.
Merupakan hubungan yang terjadi akibat suatu penyakit atau keadaan patologis antara organ Zang Fu. Tubuh manusia terdiri dari berbagai
macam jaringan dan organ yang saling membentuk dan membatasi sehingga apabila terjadi gangguan pada suatu organ maka gangguan tersebut dapat menjalar ke organ yang lain.
Gejala tersebut dikenal sebagai penularan yang dapat menjalar sesuai dengan teori lima unsur melalui hubungan pembentukan (menghidupi) dan membatasi.
Penularan melalui Hubungan menghidupi dikenal sebagai gangguan ibu mempengaruhi anak dan anak mempengaruhi ibu.
c. Diagnosis dan Terapi Akupunktur.
Teori lima unsur dapat digunakan dalam mensintesa berbagai data klinis yang didapat melalui empat cara pemeriksaan.
Penentuan berbagai gejala dan kondisi gangguan dapat berdasarkan teori lima unsur.
Contoh :
Penderita dengan kemerahan dan nyeri daerah mata dan mudahtersinggung dihubungkan dengan gangguan Hati.
Penderita dengan wajah / air muka merah dengan rasa pahit di mulut dihubungkan dengan ekses api jantung.
Pada terapi akupunktur maka ke lima TITIK U SHU (Cin, Yung, Su, Cing dan He) mempunyai peranan penting dan merupakan titik-titik yang mempunyai sifat sesuai dengan kelima unsur :
Meridian yang bersifat YIN, (Cin, Yung, Su, Cing dan He) berawal dari unsur Kayu, Api, Tanah, Logam dan Air à KATLA
Meridian yang bersifat YANG (Cin, Yung, Su, Cing dan He) berawal dari unsur Logam, Air, Kayu, Api dan Tanah à LAKAT
Secara klinis titik U Su digunakan untuk memperkuat ibu pada keadaan defisiensi dan memperlemah anak pada keadaan ekses.
Pada umumnya pemilihan titik akupuntur pada kasus kelainan organ Zang Fu berdasarkan hukum dan teori lima unsur.
Sebagai contoh gangguan keseimbangan antara hati dan lambung dimana hati
menindas lambung, maka prinsip terapi yang digunakan ialah memperkuat tanah dan menekan kayu. Biasanya dipilih titik CV-12 (Zhongwan), ST-36 (Zusanli) dan LR-3 (Taichong).
Teori Lima Unsur dan teori Yin Yang saling melengkapi untuk menunjang tindakan diagnosis dan terapi akupunktur. Dikatakan bahwa ke dua teori saling berkaitan erat sehingga tidak dapat dipisahkan secara tegas satu dengan yang lain terutama dalam penerapannya di klinik.
Ini bagian terakhir dari Qi. Banyak juga ya? Tapi kita harus tahu benar teori tentang Qi ini untuk bisa lebih kenal akupunktur.
DARAH / XUE
Darah ialah cairan merah yang beredar dalam pembuluh darah, dan merupakan substansi makanan yang vital dalam tubuh.
A.2.a. PEMBENTUKAN DAN PEREDARAN DARAH
Karena substansi darah yang diperlukan tubuh untuk pembentukan darah berasal dari sari makanan yang dibentuk oleh Limpa dan Lambung, maka kedua organ ini dipandang sebagai sumber Qi dan darah.
Dalam buku Ling Su disebutkan: Jiao Tengah akan mengubah sari makanan menjadi cairan merah yang disebut darah/Xue.
Juga dalam buku itu disebutkan bahwa Yingqi mengalir ke dalam pembuluh dan diubah menjadi darah. Mungkin sari makanan dan darah juga diubah satu menjadi yang lain. Umumnya bila darah tidak dikonsumsi, akan diubah menjadi esensi di Ginjal, bila esensi ini tidak merembes ke luar, akan diubah menjadi darah di Hati. Mengambil sari makanan dari sari Ginjal sebagai materi dasar, darah dibentuk melalui kegiatan fungsional organ Zang Fu seperti misalnya: Limpa, Lambung, jantung, Paru, Hati dan Ginjal.
Setelah dibentuk, darah akan beredar dalam pembuluh darah ke seluruh tubuh, dan bekerja melalui kerjasama jantung, Hati dan Limpa.
Jantung mendominasi darah dan pembuluh, dan daya penggerak Qi. Jantung merupakan dasar beredarnya darah dan Qi Limpa mengontrol darah dan mencegah perdarahan.
Hati menggiatkan mengalirnya Qi, menyimpan darah dan mengatur volumenya. Koordinasi ketiga organ ini tetap memelihara beredarnya darah dalam pembuluh ke seluruh tubuh. Disfungsi salah satu dari ketiga organ itu dapat menyebabkan kelainan peredaran darah.
Contoh :
Defisiensi Qi Jantung misalnya dapat menimbulkan stagnasi
(bendungan) darah jantung
Disfungsi Limpa dalam mengontrol darah dapat menimbulkan
perdarahan usus, perdarahan rahim atau bawah kemih, dan ekimosis.
Yin Yang
FILOSOFI YIN YANG
1
Sifat-sifat Yin Yang
Yin Yang merupakan dua hal yang saling bertentangan tetapi juga saling membentuk, dalam pertentangannya itu keduanya memiliki hubungan yang erat satu dengan yang lain, merupakan sebuah kesatuan.
Yin Yang bersifat relatif dan selalu dalam perubahan yang dinamis.
TIDAK MUTLAK (Tidak sesuatu diantara yin dan yang mutlak, Yin yang murni ataupun Yang murni, di dalam yin terdapat yang di dalam yang terdapat yin).
2.Konsep Yin Yang dalam Tubuh Manusia
Berasal dari dua buah benda yang mewakili Yin dan Yang
Kesehatan kita diperoleh dari keseimbangan Yin dan Yang, baik dalam tubuh manusia itu sendiri maupun lingkungan sekitar dimana ia berada (alam semesta).
Ketidakseimbangan antara Yin dan Yang dapat menimbulkan keadaan sakit, dan tujuan pengobatan adalah untuk pemulihan keseimbangan ini.
3.Penerapan Konsep Yin Yang dalam Diagnosis
Yin Yang merupakan induk dari Delapan Dasar Diagnosis, yang penerapannya digunakan dalam menentukan lemah atau kuatnya (Xu/Shi), panas/dingin (Re/Han), Luar/Dalam (Piau/Li) sifat kelainannya dari kondisi pasien, akut atau kronis, baru atau lama penyakitnya.
4.Penerapan Konsep Yin Yang dalam Terapi
Didalam terapi tindakan yang diambil disesuaikan dengan keadaan sakit penderita, yaitu diagnosis yang ditegakkan. Pada penyakit Yin diadakan tindakan-tindakan pengobatan Yang dan pada penyakit Yang diadakan tindakan pengobatan Yin ( Yin → Yang, Yang → Yin ).
5.Penerapan Konsep Yin Yang dalam menentukan Prognosis
Penerapan Yin Yang dalam prognosis dapat dinilai bilamana pada keadaan penyakit Yang didapati gejala Yin dalam perjalanan penyakitnya, berarti bahwa penyakit memberat, sedangkan bilamana penyakit Yin ditemui adanya tanda-tanda Yang berarti penyakit dalam proses penyembuhan.
( Yin → Yang = Membaik, Yang → Yin = memburuk).
Teori Yin-Yang (Penjelasan Gambar)
1. PERTENTANGAN DAN SALING KETERGANTUNGAN YIN DAN YANG
Yin atau Yang tidak akan pernah ada tanpa yang lain. Dan pula tidak ada Yin atau Yang yang utuh. Dalam Yin selalu ada Yang dan dalam Yang selalu ada Yin. Kalau Yin mulai surut, maka Yang mulai berkembang dan tumbuh, dan sebaliknya. Misalnya, tanpa siang takkan ada malam; tanpa eksitasi takkan ada inhibisi. Dari sini dapat kita lihat bahwa Yin dan Yang sekaligus berlawanan dan saling bergantung; mereka saling membutuhkan untuk dapat bereksitensi. Yin dan Yang berkoeksistensi dalam satu kesatuan.
Dalam proses fisiologi, transformasi substansi-substansi menjadi fungsi dan sebaliknya, membenarkan teori saling ketergantungan antara Yin dan Yang. Substansi tergolong Yin dan fungsi termasuk Yang. Substansi ialah basis dari fungsi merupakan pencerminan eksistensi yang pertama sebelum menjadi daya motivasi pembentukan substansi. Hanya bila terdapat persediaan makanan yang cukup, maka kegiatan-kegiatan fungsional organ-organ Zang Fu dapat disebut sehat. Sebaliknya, hanya bila fungsi organ-organ Fu dalam keadan sehat, dapatlah mereka secara konstan menstimulasi produksi zat-zat makanan. Koordinasi dan keseimbangan antara substansi (zat) dan fungsi merupakan jaminan vital kegiatan-kegiatan fisiologi. Maka dalam buku Neizing dijelaskan: “Yin berada di dalam dan menjadi pondasi materi bagi Yang, sedangkan Yang tetap berada di luar sebagai manifestasi fungsi Yin”.
Bila kita bicara tentang organ-organ Zang Fu secara terpisah, maka :
ORGAN FU fungsinya mengolah makanan dan meneruskannya lagi ke organ Fu lain untuk diolah lebih lanjut, tergolong dalam ORGAN YANG.
ORGAN ZANG dengan fungsinya yang khusus, yaitu menyimpan zat-zat pokok dan energi vital tergolong ORGAN YIN.
Masing-masing organ Zang Fu memiliki masing-masing sifat Yin atau Yang,
Contoh : Organ Ginjal mempunyai sifat Yin Ginjal dan sifat Yang Ginjal demikian juga pada organ-organ yang lainnya.
Singkat kata, betapapun kompleksnya susunan-susunan jaringan dan struktur tubuh manusia serta fungsi-fungsi kegiatannya, mereka dapat digolongkan dan dijelaskan melalui hubungannya dengan Yin dan Yang.
Hubungan saling ketergantungan antara Yin dan Yang berarti bahwa masing-masing dari kedua aspek merupakan syarat bagi keberadaannya (eksistensinya). Tiada satupun dari kedua aspek ini bisa lepas mandiri terpisah dari yang lain. Misalnya, tanpa siang takkan ada malam; tanpa eksitasi takkan ada inhibisi.
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Yin dan Yang sekaligus bertentangan dan saling bergantung; mereka saling membutuhkan untuk bisa bereksitensi satu sama lain yaitu berkoeksistensi dalam satu kesatuan.
Dalam kegiatan fisiologis, transformasi substansi-substansi menjadi fungsi dan sebaliknya membenarkan teori saling ketergantungan antara Yin dan Yang. Substansi tergolong Yin dan fungsi termasuk Yang. Substansi adalah basis dari fungsi, sementara fungsi merupakan pencerminan eksistensi yang pertama sebelum menjadi daya motivasi pembentukan substansi. Hanya bila terdapat persediaan makanan yang cukup, maka kegiatan-kegiatan fungsional organ-organ Zang Fu bisa disebut sehat. Sebaliknya, hanya bila kegiatan-kegiatan fungsional organ-organ Fu dalam keadan sehat, dapatlah mereka secara konstan menstimulasi produksi zat-zat makanan. Koordinasi dan keseimbangan antara substansi (zat) dan fungsi merupakan jaminan vital kegiatan-kegiatan fisiologis. Maka dalam buku Neijing dijelaskan: “Yin berada di dalam dan menjadi pondasi materi bagi Yang, sedangkan yang tetap berada di luar sebagai manifestasi fungsi Yin”.
2.YIN DAN YANG KEGIATANNYA SELALU BERUBAH.
Dalam keadaan normal, perubahan itu bersifat selaras (harmonis). Namun dalam keadaan tertentu dapat terjadi ketidak seimbangan.
Ada 6.kemungkinan ketidak seimbangan itu, yaitu:
Kelebihan (ekses) Yang
Kelebihan (ekses) Yin
Kekurangan (defisien) Yang
Kekurangan (defisien) Yin.
Yin dan Yang sama-sama ekses
Yin dan Yang sama-sama defisien
3.YIN DAN YANG SELALU BERUBAH yang SATU MENJADI yang LAIN.
Yin dan Yang dapat berubah yang satu menjadi yang lain, tetapi perubahan itu tidak berubah secara acak, tetapi berubah kalau memang waktunya telah tiba untuk berubah. Misalnya siang datang kalau malam telah lewat.
Perubahan dapat bersifat melebur, mencakup pengertian hilang atau menjadi lemah, Atau membentuk, berimplikasi memperoleh atau menjadi kuat. Kedua aspek Yin dan Yang dalam suatu benda tidak tetap, tetapi senantiasa bergerak terus menerus secara konstan. Karena kedua aspek ini saling bertentangan dan sekaligus pula saling menunjang, maka berkurang atau bertambahnya aspek yang satu dengan sendirinya akan mempengaruhi aspek yang lain, misalnya, dengan melebur Yin akan diperoleh Yang, sebaliknya meleburnya Yang akan menghasilkan Yin.
Kegiatan-kegiatan fungsional tubuh manusia membutuhkan sejumlah zat-zat makanan tertentu, yang mengakibatkan terjadinya suatu proses peleburan Yin dan pembentukan Yang, sedangkan pembentukan dan penyimpanan zat-zat makanan bergantung atas kegiatan-kegiatan fungsional yang akan melemahkan energi fungsional sampai pada tingkat tertentu, sehingga menyebabkan terjadinya proses pembentukan Yin dan peleburan Yang.
Namun kegiatan saling melebur dan membentuk itu tidak menuju kepada keadaan keseimbangan mutlak.
Dalam keadaan normal pertentangan-pertentangan antara Yin dan Yang ini tetap memelihara adanya keseimbangan relative (harmonis), tetapi dalam keadaan abnormal akan terjadi ekses (kelebihan) atau defisiensi (kekurangan) Yin dan Yang. Apabila dalam proses saling melebur tampak ada gejala hilangnya relativitas antara Yin dan Yang dan kegagalan untuk memulihkan keseimbangan itu, maka akan timbul keadaan ekses atau defisiensi dari salah satu Yin atau Yang. Hal ini merupakan faktor penyebab terjadinya penyakit, yaitu bila Yin atau Yang terdapat dalam keadaan ekses atau defisien.
Misalnya Yin ekses akan menghabiskan Yang, dan keadaan Yang defisien di pihak lain juga akan membawa pada keadaan Yin ekses, yang masing-masing dapat mengawali timbulnya sindrom dingin. Sebaliknya keadaan Yang ekses akan menghabiskan Yin, tapi keadaan Yin defisien juga akan mengakibatkan keadaan Yang ekses, yang masing-masing dapat membentuk sindrom panas.
Sindrom-sindrom dingin atau panas yang disebabkan oleh faktor-faktor berbahaya yang berlebihan dikaitkan dengan kondisi Shi (Se, ekses), sedangkan sindrom-sindrom yang timbul akibat dingin atau panas karena menurunnya resistensi umum dihubungkan dengan kondisi Xu (Si, defisien).
Kedua jenis sindrom ini berbeda sifatnya, oleh karena itu prinsip-prinsip pengobatannya juga berbeda; yaitu sedasi (pelemahan) bagi sindrom-sindrom ekses dan tonifikasi (penguatan) bagi sindrom-sindrom defisiensi.
Karena terjadinya penyakit disebabkan ketidak-seimbangan Yin dan Yang, maka semua pengobatan harus merujuk kepada kedua aspek ini (Yin dan Yang), yaitu pada pengembalian keseimbangan relatif antara Yin dan Yang ini.
Dalam pengobatan akupunktur, titik-titik di sisi badan sebelah kanan dapat dipilih untuk mengobati gangguan-gangguan di sisi badan sebelah kiri dan sebaliknya, sedangkan titik-titik Akupunktur di bagian badan sebelah bawah dapat dipilih untuk mengobati gangguan-gangguan yang terletak di bagian badan sebelah atas dan pula sebaliknya.
Semua cara ini berdasarkan pengertian bahwa badan merupakan kesatuan organik yang utuh dan tujuan pengobatan ialah untuk menyeimbangkan kembali hubungan antara Yin dan Yang dan untuk meningkatkan sirkulasi Qi dan darah.
1
Sifat-sifat Yin Yang
Yin Yang merupakan dua hal yang saling bertentangan tetapi juga saling membentuk, dalam pertentangannya itu keduanya memiliki hubungan yang erat satu dengan yang lain, merupakan sebuah kesatuan.
Yin Yang bersifat relatif dan selalu dalam perubahan yang dinamis.
TIDAK MUTLAK (Tidak sesuatu diantara yin dan yang mutlak, Yin yang murni ataupun Yang murni, di dalam yin terdapat yang di dalam yang terdapat yin).
2.Konsep Yin Yang dalam Tubuh Manusia
Berasal dari dua buah benda yang mewakili Yin dan Yang
Kesehatan kita diperoleh dari keseimbangan Yin dan Yang, baik dalam tubuh manusia itu sendiri maupun lingkungan sekitar dimana ia berada (alam semesta).
Ketidakseimbangan antara Yin dan Yang dapat menimbulkan keadaan sakit, dan tujuan pengobatan adalah untuk pemulihan keseimbangan ini.
3.Penerapan Konsep Yin Yang dalam Diagnosis
Yin Yang merupakan induk dari Delapan Dasar Diagnosis, yang penerapannya digunakan dalam menentukan lemah atau kuatnya (Xu/Shi), panas/dingin (Re/Han), Luar/Dalam (Piau/Li) sifat kelainannya dari kondisi pasien, akut atau kronis, baru atau lama penyakitnya.
4.Penerapan Konsep Yin Yang dalam Terapi
Didalam terapi tindakan yang diambil disesuaikan dengan keadaan sakit penderita, yaitu diagnosis yang ditegakkan. Pada penyakit Yin diadakan tindakan-tindakan pengobatan Yang dan pada penyakit Yang diadakan tindakan pengobatan Yin ( Yin → Yang, Yang → Yin ).
5.Penerapan Konsep Yin Yang dalam menentukan Prognosis
Penerapan Yin Yang dalam prognosis dapat dinilai bilamana pada keadaan penyakit Yang didapati gejala Yin dalam perjalanan penyakitnya, berarti bahwa penyakit memberat, sedangkan bilamana penyakit Yin ditemui adanya tanda-tanda Yang berarti penyakit dalam proses penyembuhan.
( Yin → Yang = Membaik, Yang → Yin = memburuk).
Teori Yin-Yang (Penjelasan Gambar)
1. PERTENTANGAN DAN SALING KETERGANTUNGAN YIN DAN YANG
Yin atau Yang tidak akan pernah ada tanpa yang lain. Dan pula tidak ada Yin atau Yang yang utuh. Dalam Yin selalu ada Yang dan dalam Yang selalu ada Yin. Kalau Yin mulai surut, maka Yang mulai berkembang dan tumbuh, dan sebaliknya. Misalnya, tanpa siang takkan ada malam; tanpa eksitasi takkan ada inhibisi. Dari sini dapat kita lihat bahwa Yin dan Yang sekaligus berlawanan dan saling bergantung; mereka saling membutuhkan untuk dapat bereksitensi. Yin dan Yang berkoeksistensi dalam satu kesatuan.
Dalam proses fisiologi, transformasi substansi-substansi menjadi fungsi dan sebaliknya, membenarkan teori saling ketergantungan antara Yin dan Yang. Substansi tergolong Yin dan fungsi termasuk Yang. Substansi ialah basis dari fungsi merupakan pencerminan eksistensi yang pertama sebelum menjadi daya motivasi pembentukan substansi. Hanya bila terdapat persediaan makanan yang cukup, maka kegiatan-kegiatan fungsional organ-organ Zang Fu dapat disebut sehat. Sebaliknya, hanya bila fungsi organ-organ Fu dalam keadan sehat, dapatlah mereka secara konstan menstimulasi produksi zat-zat makanan. Koordinasi dan keseimbangan antara substansi (zat) dan fungsi merupakan jaminan vital kegiatan-kegiatan fisiologi. Maka dalam buku Neizing dijelaskan: “Yin berada di dalam dan menjadi pondasi materi bagi Yang, sedangkan Yang tetap berada di luar sebagai manifestasi fungsi Yin”.
Bila kita bicara tentang organ-organ Zang Fu secara terpisah, maka :
ORGAN FU fungsinya mengolah makanan dan meneruskannya lagi ke organ Fu lain untuk diolah lebih lanjut, tergolong dalam ORGAN YANG.
ORGAN ZANG dengan fungsinya yang khusus, yaitu menyimpan zat-zat pokok dan energi vital tergolong ORGAN YIN.
Masing-masing organ Zang Fu memiliki masing-masing sifat Yin atau Yang,
Contoh : Organ Ginjal mempunyai sifat Yin Ginjal dan sifat Yang Ginjal demikian juga pada organ-organ yang lainnya.
Singkat kata, betapapun kompleksnya susunan-susunan jaringan dan struktur tubuh manusia serta fungsi-fungsi kegiatannya, mereka dapat digolongkan dan dijelaskan melalui hubungannya dengan Yin dan Yang.
Hubungan saling ketergantungan antara Yin dan Yang berarti bahwa masing-masing dari kedua aspek merupakan syarat bagi keberadaannya (eksistensinya). Tiada satupun dari kedua aspek ini bisa lepas mandiri terpisah dari yang lain. Misalnya, tanpa siang takkan ada malam; tanpa eksitasi takkan ada inhibisi.
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Yin dan Yang sekaligus bertentangan dan saling bergantung; mereka saling membutuhkan untuk bisa bereksitensi satu sama lain yaitu berkoeksistensi dalam satu kesatuan.
Dalam kegiatan fisiologis, transformasi substansi-substansi menjadi fungsi dan sebaliknya membenarkan teori saling ketergantungan antara Yin dan Yang. Substansi tergolong Yin dan fungsi termasuk Yang. Substansi adalah basis dari fungsi, sementara fungsi merupakan pencerminan eksistensi yang pertama sebelum menjadi daya motivasi pembentukan substansi. Hanya bila terdapat persediaan makanan yang cukup, maka kegiatan-kegiatan fungsional organ-organ Zang Fu bisa disebut sehat. Sebaliknya, hanya bila kegiatan-kegiatan fungsional organ-organ Fu dalam keadan sehat, dapatlah mereka secara konstan menstimulasi produksi zat-zat makanan. Koordinasi dan keseimbangan antara substansi (zat) dan fungsi merupakan jaminan vital kegiatan-kegiatan fisiologis. Maka dalam buku Neijing dijelaskan: “Yin berada di dalam dan menjadi pondasi materi bagi Yang, sedangkan yang tetap berada di luar sebagai manifestasi fungsi Yin”.
2.YIN DAN YANG KEGIATANNYA SELALU BERUBAH.
Dalam keadaan normal, perubahan itu bersifat selaras (harmonis). Namun dalam keadaan tertentu dapat terjadi ketidak seimbangan.
Ada 6.kemungkinan ketidak seimbangan itu, yaitu:
Kelebihan (ekses) Yang
Kelebihan (ekses) Yin
Kekurangan (defisien) Yang
Kekurangan (defisien) Yin.
Yin dan Yang sama-sama ekses
Yin dan Yang sama-sama defisien
3.YIN DAN YANG SELALU BERUBAH yang SATU MENJADI yang LAIN.
Yin dan Yang dapat berubah yang satu menjadi yang lain, tetapi perubahan itu tidak berubah secara acak, tetapi berubah kalau memang waktunya telah tiba untuk berubah. Misalnya siang datang kalau malam telah lewat.
Perubahan dapat bersifat melebur, mencakup pengertian hilang atau menjadi lemah, Atau membentuk, berimplikasi memperoleh atau menjadi kuat. Kedua aspek Yin dan Yang dalam suatu benda tidak tetap, tetapi senantiasa bergerak terus menerus secara konstan. Karena kedua aspek ini saling bertentangan dan sekaligus pula saling menunjang, maka berkurang atau bertambahnya aspek yang satu dengan sendirinya akan mempengaruhi aspek yang lain, misalnya, dengan melebur Yin akan diperoleh Yang, sebaliknya meleburnya Yang akan menghasilkan Yin.
Kegiatan-kegiatan fungsional tubuh manusia membutuhkan sejumlah zat-zat makanan tertentu, yang mengakibatkan terjadinya suatu proses peleburan Yin dan pembentukan Yang, sedangkan pembentukan dan penyimpanan zat-zat makanan bergantung atas kegiatan-kegiatan fungsional yang akan melemahkan energi fungsional sampai pada tingkat tertentu, sehingga menyebabkan terjadinya proses pembentukan Yin dan peleburan Yang.
Namun kegiatan saling melebur dan membentuk itu tidak menuju kepada keadaan keseimbangan mutlak.
Dalam keadaan normal pertentangan-pertentangan antara Yin dan Yang ini tetap memelihara adanya keseimbangan relative (harmonis), tetapi dalam keadaan abnormal akan terjadi ekses (kelebihan) atau defisiensi (kekurangan) Yin dan Yang. Apabila dalam proses saling melebur tampak ada gejala hilangnya relativitas antara Yin dan Yang dan kegagalan untuk memulihkan keseimbangan itu, maka akan timbul keadaan ekses atau defisiensi dari salah satu Yin atau Yang. Hal ini merupakan faktor penyebab terjadinya penyakit, yaitu bila Yin atau Yang terdapat dalam keadaan ekses atau defisien.
Misalnya Yin ekses akan menghabiskan Yang, dan keadaan Yang defisien di pihak lain juga akan membawa pada keadaan Yin ekses, yang masing-masing dapat mengawali timbulnya sindrom dingin. Sebaliknya keadaan Yang ekses akan menghabiskan Yin, tapi keadaan Yin defisien juga akan mengakibatkan keadaan Yang ekses, yang masing-masing dapat membentuk sindrom panas.
Sindrom-sindrom dingin atau panas yang disebabkan oleh faktor-faktor berbahaya yang berlebihan dikaitkan dengan kondisi Shi (Se, ekses), sedangkan sindrom-sindrom yang timbul akibat dingin atau panas karena menurunnya resistensi umum dihubungkan dengan kondisi Xu (Si, defisien).
Kedua jenis sindrom ini berbeda sifatnya, oleh karena itu prinsip-prinsip pengobatannya juga berbeda; yaitu sedasi (pelemahan) bagi sindrom-sindrom ekses dan tonifikasi (penguatan) bagi sindrom-sindrom defisiensi.
Karena terjadinya penyakit disebabkan ketidak-seimbangan Yin dan Yang, maka semua pengobatan harus merujuk kepada kedua aspek ini (Yin dan Yang), yaitu pada pengembalian keseimbangan relatif antara Yin dan Yang ini.
Dalam pengobatan akupunktur, titik-titik di sisi badan sebelah kanan dapat dipilih untuk mengobati gangguan-gangguan di sisi badan sebelah kiri dan sebaliknya, sedangkan titik-titik Akupunktur di bagian badan sebelah bawah dapat dipilih untuk mengobati gangguan-gangguan yang terletak di bagian badan sebelah atas dan pula sebaliknya.
Semua cara ini berdasarkan pengertian bahwa badan merupakan kesatuan organik yang utuh dan tujuan pengobatan ialah untuk menyeimbangkan kembali hubungan antara Yin dan Yang dan untuk meningkatkan sirkulasi Qi dan darah.
Senin, 04 Januari 2010
Belajar AKupunktur
Ada 4 point utama untuk mendapatkan suatu kesimpulan atau diagnosa suatu Penyakit didalam Pengobatan Akupunktur :
1. Kelainan Meridian Akupunktur
2. Kelainan Fungsi Organ Tubuh
3. Kelainan Meredian Akupunktur dan Fungsi Organ Tubuh
4. Komplikasi atau penjalalaran suatu penyakit ke Meredian atau fungsi organ tubuh yang lain
*3 point tersebut dapat digunakan juga untuk pengobatan lainnya, seperti : Akupresser, Herbal, Bekam
1. Kelainan Meridian Akupunktur adalah
keluhan disepanjang 12 Meridian umum
Contoh:
1. Sakit kepala dibagian Dahi luar atas, maka kita dapat menyimpulkan keluhan tersebut adalah keluhan (letak Kelainan) meredian lambung (Perhatikan gambar meredian Lambung). Dan keluhan tersebut dapat juga berasal dari kelainan fungsi organ lambung tersebut yang biasanya diikuti dengan rasa Mual, Kembung, Rasa tidak enak diperut atau di uluhati.
2. Sakit kepala dibagian Puncak Kepala, Maka kita dapat meyimpulkan bahwa letak kelainan tersebut terdapat di meridian Liver (satu-satunya meridian yang cabangnya sampai ke puncak kepala).
Suatu letak kelainan Meredian atau keluhan suatu organ dibagi 2 jenis (Kuat (Rasa denyutan didalam perabaan nadi)atau Lemah, Cepat (denyut nadi diatas 75/menit) atau lambat (Denyut Nadi dibawah 75/menit), Panas atau Dingin (berhubungan dengan suhu atau keluhan bagian atau seluruh tubuh), dan beberapa sifat penyakit tergantung dari penyebab penyakitnya (dibahas lebih lanjut didalam 5 Penyebab Penyakit luar, 7 Penyebab penyakit Dalam, dan Penyebab penyakit golongan 3)
Contoh :
Penyebab penyakit yang disebabkan oleh
1. Angin adalah Sakit atau nyeri yang sering berpindah-pindah
2. Lembab, Sakit yang bersifat menetap, didalam pengobatan bekam biasanya berbentuk darah kotor atau penyumbatan.
3. Dingin, Sakit bersifat menetap biasanya diikuti dengan nyeri persendian atau tulang.
3. KELAINAN FUNGSI ORGAN TUBUH
kelainan tersebut dibagi 2 jenis yin (Lemah) dan Yang (Kuat)
berdasarkan fungsi 12 fungsi organ umum
• materi Yin Yang akan dibahas lebih lanjut
1. Kelainan Meridian Akupunktur
2. Kelainan Fungsi Organ Tubuh
3. Kelainan Meredian Akupunktur dan Fungsi Organ Tubuh
4. Komplikasi atau penjalalaran suatu penyakit ke Meredian atau fungsi organ tubuh yang lain
*3 point tersebut dapat digunakan juga untuk pengobatan lainnya, seperti : Akupresser, Herbal, Bekam
1. Kelainan Meridian Akupunktur adalah
keluhan disepanjang 12 Meridian umum
Contoh:
1. Sakit kepala dibagian Dahi luar atas, maka kita dapat menyimpulkan keluhan tersebut adalah keluhan (letak Kelainan) meredian lambung (Perhatikan gambar meredian Lambung). Dan keluhan tersebut dapat juga berasal dari kelainan fungsi organ lambung tersebut yang biasanya diikuti dengan rasa Mual, Kembung, Rasa tidak enak diperut atau di uluhati.
2. Sakit kepala dibagian Puncak Kepala, Maka kita dapat meyimpulkan bahwa letak kelainan tersebut terdapat di meridian Liver (satu-satunya meridian yang cabangnya sampai ke puncak kepala).
Suatu letak kelainan Meredian atau keluhan suatu organ dibagi 2 jenis (Kuat (Rasa denyutan didalam perabaan nadi)atau Lemah, Cepat (denyut nadi diatas 75/menit) atau lambat (Denyut Nadi dibawah 75/menit), Panas atau Dingin (berhubungan dengan suhu atau keluhan bagian atau seluruh tubuh), dan beberapa sifat penyakit tergantung dari penyebab penyakitnya (dibahas lebih lanjut didalam 5 Penyebab Penyakit luar, 7 Penyebab penyakit Dalam, dan Penyebab penyakit golongan 3)
Contoh :
Penyebab penyakit yang disebabkan oleh
1. Angin adalah Sakit atau nyeri yang sering berpindah-pindah
2. Lembab, Sakit yang bersifat menetap, didalam pengobatan bekam biasanya berbentuk darah kotor atau penyumbatan.
3. Dingin, Sakit bersifat menetap biasanya diikuti dengan nyeri persendian atau tulang.
3. KELAINAN FUNGSI ORGAN TUBUH
kelainan tersebut dibagi 2 jenis yin (Lemah) dan Yang (Kuat)
berdasarkan fungsi 12 fungsi organ umum
• materi Yin Yang akan dibahas lebih lanjut
Pengobatan dengan mengoreksi Diri
42:30 Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar .
Sakitpun termasuk musibah yang sering menimpa diri kita, Ayat diatas menegaskan bahwa musibah yang terjadi adalah akibat dari kesalahan diri kita sendiri atau ada sesuatu yang salah tentang sikap dan perilaku kita, Sakit merupakan peringatan dari Allah dan dengan sakit itulah Allah memaafkan kesalahan sebagian besar, oleh sebab itu apabila kita tertimpa suatu musibah, kita wajib mengembalikannya kepada Nya. Serta memohon ampunanNya
2:156 orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" .
ISTIGFAR, memohon ampun merupakan salah satu sarana untuk mengurangi beban atau sama sekali untuk menghilangkan beban musibah tersebut, dengan benar-benar menyadari suatu kesalahan, Insya Allah, Allah akan mengangkat suatu musibah, sebatas…. Kesalahan hamba dengan PenciptaNya, namun apabila kesalahan yang diperbuat akibat suatu hubungan antar sesama, maka terlebih dahulu wajib meminta maaf dengan sesamanya.
SEDEKAH merupakan salah satu sarana pula untuk meringankan atau menghilangkan suatu musibah atau lebih dari itu…
Case :
Prilaku dan bentuk Peringatan
1.Ambisi atau keinginan yang ngotot tanpa dibarengi dengan harapan atau doa yang sama dengan kadar keinginannya
Peringatan : daerah siku sakit atau sendi lutut sakit , Insomnia/Sulit Tidur, Jantung Berdebar, Serangan Jantung, Sakit Kepala, dll
2. Kesal atau dendam kepada suami/istri atau kepada Ibu/bapak
Peringatan : sakit pada Pinggang, Pinggul, Syaraf Tulang belakang, sampai tungkai kaki (Pergerakan terganggu) lebih parah gagal ginjal, Prostat, Kista, kanker, Sulit punya keturunan dll. Allah memberi peringatan bahwa 1. Tanpa Orang Tua kita tak akan ada, hiduppun menjadi timpang 2. tanpa Suami/Istri kehidupan menjadi timpang
3.Kesal kepada anak
Peringatan : Sakit pada daerah telapak kaki, Kanker Payudara.
Sakit pada Anak (yang belum Baliq) Berhubungan dengan Orang Tua
Sakit berdasarkan anatomi atau letaknya :
Kepala
- Berpikir terlalu Keras
- Suuzon
- Kesal yg selalu terbayang di kepala
Mata
- Meninggalkan masalah
- Kesal yang selalu terbayang dimata
Telinga
- Gampang tersinggung-
Hidung
- Emosi hingga nafas memburu
Mulut/Bicara
- Jika berbicara seringnya diplencengkan
Tenggorokan
- Melihat sesuatu kemungkaran hanya diam
Perut - Kesal dalam urusan keluarga atau rumah tangga
Kulit - Jika sudah emosi seringnya meluap-meluap
Jantung
- Marah yang dipendam
- Marah yang dipendam kemudian di ledakkan
Liver
- Dendam
Paru
- Kesal yang dipendam
Kandung Empedu
- Gosip / sering membicarakan yang sia-sia
Usus Besar
- Kesal yang dipendam dalam-dalam
64:11 Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Cara Diagnosa Sederhana :
- hubungkanlah dengan Lamanya Suatu penyakit yang diderita kemudian hubungkan dengan kejadian2 yang berhubungan dengan Emosi Seperti Marah/kesal, Putus asa atau Ambisi atau Intropeksi diri mengenai Akhlak
Cara Pengobatan :
- Mohon Ampun, dapat juga meletakkan telapak tangan pada daerah yang sakit sambil memohon ampun dan memohon doa kesembuhan (tehnik ini dapat juga berlaku untuk menangani orang lain meskipun dari jarak jauh yang penting orang tersebut menyadari kesalahannya).
- Bersedekah
Insya Allah dalam waktu kurang dari 10 Menit Pasti Ada Perubahan
Hormatilah Ayah dan Ibumu
Ayah Ibuku mengajarkan hanya tentang Kasih Sayang dan Bersikap
Sifatku mungkin adalah pembawaan Gen dari Ayah dan Ibuku
Sifatku bisa jadi adalah Sifat yg terPendam dari Ayah dan Ibuku
Ayah Ibuku sll mengingatkan untuk brbuat baik, ramah, sederhana, rendah hati, jujur, tulus ikhlas dan berani menerima knyataan seburuk apapun
Ayah Ibuku tak pernah mengharuskan Aku mnjadi se2org yg sukses atopun berlimpah materi
Ayah Ibuku hanya sekali berkata, “Berbuatlah dan Bekerjalah lebih dari Kami,demi masa depanmu dan jg keluargamu kelak”
Ayah Ibuku sll berbagi Cerita dgnku, krn itu mengapa Aku bisa sedekat ini dgn Ayah dan Ibuku
Tentang dunia Kerja, tentang Perasaan dan Hati, tentang kemajuan zaman, tentang Hidup Kehidupan, tentang Arti Seseorang, tentang pengalaman Hidup mereka dan tentang Kebebasan
Ayah Ibuku mungkin tak lbh baik dari Orang Tua sprti yg kalian miliki
Tapi mngapa Kalian sll mengeluh thdp Ayah dan Ibu yg kalian miliki??
Apa yg Ayah dan Ibu tanamkan dan Katakan tak prnh Satupun mjdkan suatu kegagalan bg Hidup Kita
Saat ini,mulailah Cintai dan Hormatilah mereka
Renungkan baik-baik,apa yg mnjdi pmbungkus tubuhmu,yg mengalir dlm tubuhmu,yg menetes dari kelopak matamu??
Semua itu…
Kita bukan terlahir begitu saja dan sekejap menjadi sukses
Mengertilah sedikit ttg kelebihan dan kekurangan Ayah dan Ibu yg kita miliki
Merekapun memiliki Batas…
Syukurilah apa yg Ayah dan Ibu berikan untuk Hidup Kita
Berterimakasihlah kpd Ayah dan Ibu yang sll mengingatkan Kita
Apa yang Kau bisa lakukan di saat Ayah dan Ibu kembali padaNya? di saat kita tergiur nikmat dunia? SIAP kah menrima smua itu dgn lapang dada dan membentangkan kedua tanganmu lebar-lebar sprti di saat mereka Ada??
Camkan itu, krn kitapun kelak akan mjd sperti mereka,memiliki keluarga dan membesarkan Anak Titipan dariNya
Selalu ucapkan dengan senyum bahwa kalian Bangga memiliki dan menyayangi mereka
Hanya itu yang mereka Pinta dari Anak-anaknya,kebanggaan yg paling diharapkan dari Hati Anak-anaknya
ANAK.
Ketika kita dititipi anak, maka pada hakekatnya Allah menganggap kita memiliki kapasitas yang memadai untuk memainkan peranan dan fungsi sebagai orang tua. Maka, nikmatilah kepercayaan dan kehormatan tersebut dan bertekadlah untuk melaksanakannya sepenuh hati. Jangan pernah merasa terbebani dengan kehadiran anak di tengah-tengah kita. Justru, dia merupakan ladang amal yang luar biasa bagi orang tua.
Kedua, menyikapi anak dengan penuh kesabaran. Tingkah laku anak yang seringkali menjengkelkan bisa dimaklumi karena mungkin mereka belum cukup dewasa untuk menjalani hidup. Dalam kondisi seperti ini, orang tua dituntut untuk bersabar dengan selalu memberikan nasihat yang menyejukkan.
Ketiga, jangan merasa terbebani amanah. Amanah berupa anak adalah sebuah kepercayaan yang diberikan Allah Swt kepada para orang tua. Menjaga amanah dengan baik merupakan bentuk ibadah yang bernilai tinggi. Maka, hendaknya para orang tua menjadikan amanah ini sebagai ladang amal, yang kelak akan dipanen hasilnya di akhirat.
Keempat, memberikan nafkah yang halalan thayyiban. Menafkahi keluarga, anak dan istri dengan nafkah yang halal dan baik. Hal ini penting, karena sedikit saja aliran darah anak tercampuri oleh makanan dan minuman yang tidak halal, atau yang diperoleh dari cara yang tidak halal, maka jangan harap kelak anak menjadi anak yang baik (shalih). Karena makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuhnya akan membentuk karakter serta kepribadiannya ketika dewasa nanti. Lebih dari itu, nafkah yang tidak halal tidak akan membwa keberkahan dalam hidup.
Kelima, menginstall sistem akidah. Pondasi utama yang harus ditanamkan sedini mungkin kepada anak adalah akidah. Keteguhan memegang akidah, lebih-lebih di era modern sekarang ini akan menjadi dinding yang kokoh dalam menghadapi berbagai cobaan, rintangan serta godaan hidup.
Keenam, menanamkan shalat kepada anak. Salah satu Hadis Nabi menyebutkan, “(Mulailah) mendorong anak-anakmu untuk melakukan shalat pada usia tujuh tahun dan pukullah mereka (jika) pada usia sepuluh tahun (masih belum juga taat menunaikan shalat).”
Perintah shalat dalam hadis ini hendaknya dimaknai para orang tua sebagai sarana pembelajaran kepada anak untuk patuh kepada Sang Khalik. Dalam prakteknya, orang tua hendaknya menjadi contoh serta teladan bagi anak-anaknya. Sikap persuasif akan lebih dihargai anak daripada tindakan represif dengan cara memaksa anak untuk shalat. Lebih-lebih jika orang tua hanya menyuruh tanpa memberi contoh. Pendidikan semacam ini tidak akan pernah berhasil.
Kewajiban orang tua adalah mendidik anak dengan sepenuh hati (sungguh-sungguh dan ikhlas). Terutama fokus pada proses bukan hasil (cetak miring dari peresensi). Dengan demikian, kewajiban orang tua adalah mendidik, sebagai proses, bukan kewajiban mencetak anak soleh, sebagai hasil. Baik buruk ada di tangan Allah, kita tidak berkewajiban mencetak anak saleh. Jika kita sudah bekerja keras mendidik anak, bertawakallah kepada Allah. Hasil akhir kita serahkan kepada-Nya
Langganan:
Postingan (Atom)