Rabu, 20 Januari 2010

Yin Yang

FILOSOFI YIN YANG

1
Sifat-sifat Yin Yang
Yin Yang merupakan dua hal yang saling bertentangan tetapi juga saling membentuk, dalam pertentangannya itu keduanya memiliki hubungan yang erat satu dengan yang lain, merupakan sebuah kesatuan.

Yin Yang bersifat relatif dan selalu dalam perubahan yang dinamis.

TIDAK MUTLAK (Tidak sesuatu diantara yin dan yang mutlak, Yin yang murni ataupun Yang murni, di dalam yin terdapat yang di dalam yang terdapat yin).

2.Konsep Yin Yang dalam Tubuh Manusia
Berasal dari dua buah benda yang mewakili Yin dan Yang
Kesehatan kita diperoleh dari keseimbangan Yin dan Yang, baik dalam tubuh manusia itu sendiri maupun lingkungan sekitar dimana ia berada (alam semesta).

Ketidakseimbangan antara Yin dan Yang dapat menimbulkan keadaan sakit, dan tujuan pengobatan adalah untuk pemulihan keseimbangan ini.

3.Penerapan Konsep Yin Yang dalam Diagnosis
Yin Yang merupakan induk dari Delapan Dasar Diagnosis, yang penerapannya digunakan dalam menentukan lemah atau kuatnya (Xu/Shi), panas/dingin (Re/Han), Luar/Dalam (Piau/Li) sifat kelainannya dari kondisi pasien, akut atau kronis, baru atau lama penyakitnya.

4.Penerapan Konsep Yin Yang dalam Terapi
Didalam terapi tindakan yang diambil disesuaikan dengan keadaan sakit penderita, yaitu diagnosis yang ditegakkan. Pada penyakit Yin diadakan tindakan-tindakan pengobatan Yang dan pada penyakit Yang diadakan tindakan pengobatan Yin ( Yin → Yang, Yang → Yin ).

5.Penerapan Konsep Yin Yang dalam menentukan Prognosis
Penerapan Yin Yang dalam prognosis dapat dinilai bilamana pada keadaan penyakit Yang didapati gejala Yin dalam perjalanan penyakitnya, berarti bahwa penyakit memberat, sedangkan bilamana penyakit Yin ditemui adanya tanda-tanda Yang berarti penyakit dalam proses penyembuhan.
( Yin → Yang = Membaik, Yang → Yin = memburuk).




Teori Yin-Yang (Penjelasan Gambar)

1. PERTENTANGAN DAN SALING KETERGANTUNGAN YIN DAN YANG

Yin atau Yang tidak akan pernah ada tanpa yang lain. Dan pula tidak ada Yin atau Yang yang utuh. Dalam Yin selalu ada Yang dan dalam Yang selalu ada Yin. Kalau Yin mulai surut, maka Yang mulai berkembang dan tumbuh, dan sebaliknya. Misalnya, tanpa siang takkan ada malam; tanpa eksitasi takkan ada inhibisi. Dari sini dapat kita lihat bahwa Yin dan Yang sekaligus berlawanan dan saling bergantung; mereka saling membutuhkan untuk dapat bereksitensi. Yin dan Yang berkoeksistensi dalam satu kesatuan.

Dalam proses fisiologi, transformasi substansi-substansi menjadi fungsi dan sebaliknya, membenarkan teori saling ketergantungan antara Yin dan Yang. Substansi tergolong Yin dan fungsi termasuk Yang. Substansi ialah basis dari fungsi merupakan pencerminan eksistensi yang pertama sebelum menjadi daya motivasi pembentukan substansi. Hanya bila terdapat persediaan makanan yang cukup, maka kegiatan-kegiatan fungsional organ-organ Zang Fu dapat disebut sehat. Sebaliknya, hanya bila fungsi organ-organ Fu dalam keadan sehat, dapatlah mereka secara konstan menstimulasi produksi zat-zat makanan. Koordinasi dan keseimbangan antara substansi (zat) dan fungsi merupakan jaminan vital kegiatan-kegiatan fisiologi. Maka dalam buku Neizing dijelaskan: “Yin berada di dalam dan menjadi pondasi materi bagi Yang, sedangkan Yang tetap berada di luar sebagai manifestasi fungsi Yin”.

Bila kita bicara tentang organ-organ Zang Fu secara terpisah, maka :

ORGAN FU fungsinya mengolah makanan dan meneruskannya lagi ke organ Fu lain untuk diolah lebih lanjut, tergolong dalam ORGAN YANG.

ORGAN ZANG dengan fungsinya yang khusus, yaitu menyimpan zat-zat pokok dan energi vital tergolong ORGAN YIN.

Masing-masing organ Zang Fu memiliki masing-masing sifat Yin atau Yang,

Contoh : Organ Ginjal mempunyai sifat Yin Ginjal dan sifat Yang Ginjal demikian juga pada organ-organ yang lainnya.

Singkat kata, betapapun kompleksnya susunan-susunan jaringan dan struktur tubuh manusia serta fungsi-fungsi kegiatannya, mereka dapat digolongkan dan dijelaskan melalui hubungannya dengan Yin dan Yang.

Hubungan saling ketergantungan antara Yin dan Yang berarti bahwa masing-masing dari kedua aspek merupakan syarat bagi keberadaannya (eksistensinya). Tiada satupun dari kedua aspek ini bisa lepas mandiri terpisah dari yang lain. Misalnya, tanpa siang takkan ada malam; tanpa eksitasi takkan ada inhibisi.

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Yin dan Yang sekaligus bertentangan dan saling bergantung; mereka saling membutuhkan untuk bisa bereksitensi satu sama lain yaitu berkoeksistensi dalam satu kesatuan.

Dalam kegiatan fisiologis, transformasi substansi-substansi menjadi fungsi dan sebaliknya membenarkan teori saling ketergantungan antara Yin dan Yang. Substansi tergolong Yin dan fungsi termasuk Yang. Substansi adalah basis dari fungsi, sementara fungsi merupakan pencerminan eksistensi yang pertama sebelum menjadi daya motivasi pembentukan substansi. Hanya bila terdapat persediaan makanan yang cukup, maka kegiatan-kegiatan fungsional organ-organ Zang Fu bisa disebut sehat. Sebaliknya, hanya bila kegiatan-kegiatan fungsional organ-organ Fu dalam keadan sehat, dapatlah mereka secara konstan menstimulasi produksi zat-zat makanan. Koordinasi dan keseimbangan antara substansi (zat) dan fungsi merupakan jaminan vital kegiatan-kegiatan fisiologis. Maka dalam buku Neijing dijelaskan: “Yin berada di dalam dan menjadi pondasi materi bagi Yang, sedangkan yang tetap berada di luar sebagai manifestasi fungsi Yin”.

2.YIN DAN YANG KEGIATANNYA SELALU BERUBAH.

Dalam keadaan normal, perubahan itu bersifat selaras (harmonis). Namun dalam keadaan tertentu dapat terjadi ketidak seimbangan.

Ada 6.kemungkinan ketidak seimbangan itu, yaitu:
Kelebihan (ekses) Yang
Kelebihan (ekses) Yin
Kekurangan (defisien) Yang
Kekurangan (defisien) Yin.
Yin dan Yang sama-sama ekses
Yin dan Yang sama-sama defisien



3.YIN DAN YANG SELALU BERUBAH yang SATU MENJADI yang LAIN.

Yin dan Yang dapat berubah yang satu menjadi yang lain, tetapi perubahan itu tidak berubah secara acak, tetapi berubah kalau memang waktunya telah tiba untuk berubah. Misalnya siang datang kalau malam telah lewat.

Perubahan dapat bersifat melebur, mencakup pengertian hilang atau menjadi lemah, Atau membentuk, berimplikasi memperoleh atau menjadi kuat. Kedua aspek Yin dan Yang dalam suatu benda tidak tetap, tetapi senantiasa bergerak terus menerus secara konstan. Karena kedua aspek ini saling bertentangan dan sekaligus pula saling menunjang, maka berkurang atau bertambahnya aspek yang satu dengan sendirinya akan mempengaruhi aspek yang lain, misalnya, dengan melebur Yin akan diperoleh Yang, sebaliknya meleburnya Yang akan menghasilkan Yin.

Kegiatan-kegiatan fungsional tubuh manusia membutuhkan sejumlah zat-zat makanan tertentu, yang mengakibatkan terjadinya suatu proses peleburan Yin dan pembentukan Yang, sedangkan pembentukan dan penyimpanan zat-zat makanan bergantung atas kegiatan-kegiatan fungsional yang akan melemahkan energi fungsional sampai pada tingkat tertentu, sehingga menyebabkan terjadinya proses pembentukan Yin dan peleburan Yang.

Namun kegiatan saling melebur dan membentuk itu tidak menuju kepada keadaan keseimbangan mutlak.

Dalam keadaan normal pertentangan-pertentangan antara Yin dan Yang ini tetap memelihara adanya keseimbangan relative (harmonis), tetapi dalam keadaan abnormal akan terjadi ekses (kelebihan) atau defisiensi (kekurangan) Yin dan Yang. Apabila dalam proses saling melebur tampak ada gejala hilangnya relativitas antara Yin dan Yang dan kegagalan untuk memulihkan keseimbangan itu, maka akan timbul keadaan ekses atau defisiensi dari salah satu Yin atau Yang. Hal ini merupakan faktor penyebab terjadinya penyakit, yaitu bila Yin atau Yang terdapat dalam keadaan ekses atau defisien.

Misalnya Yin ekses akan menghabiskan Yang, dan keadaan Yang defisien di pihak lain juga akan membawa pada keadaan Yin ekses, yang masing-masing dapat mengawali timbulnya sindrom dingin. Sebaliknya keadaan Yang ekses akan menghabiskan Yin, tapi keadaan Yin defisien juga akan mengakibatkan keadaan Yang ekses, yang masing-masing dapat membentuk sindrom panas.

Sindrom-sindrom dingin atau panas yang disebabkan oleh faktor-faktor berbahaya yang berlebihan dikaitkan dengan kondisi Shi (Se, ekses), sedangkan sindrom-sindrom yang timbul akibat dingin atau panas karena menurunnya resistensi umum dihubungkan dengan kondisi Xu (Si, defisien).

Kedua jenis sindrom ini berbeda sifatnya, oleh karena itu prinsip-prinsip pengobatannya juga berbeda; yaitu sedasi (pelemahan) bagi sindrom-sindrom ekses dan tonifikasi (penguatan) bagi sindrom-sindrom defisiensi.

Karena terjadinya penyakit disebabkan ketidak-seimbangan Yin dan Yang, maka semua pengobatan harus merujuk kepada kedua aspek ini (Yin dan Yang), yaitu pada pengembalian keseimbangan relatif antara Yin dan Yang ini.

Dalam pengobatan akupunktur, titik-titik di sisi badan sebelah kanan dapat dipilih untuk mengobati gangguan-gangguan di sisi badan sebelah kiri dan sebaliknya, sedangkan titik-titik Akupunktur di bagian badan sebelah bawah dapat dipilih untuk mengobati gangguan-gangguan yang terletak di bagian badan sebelah atas dan pula sebaliknya.

Semua cara ini berdasarkan pengertian bahwa badan merupakan kesatuan organik yang utuh dan tujuan pengobatan ialah untuk menyeimbangkan kembali hubungan antara Yin dan Yang dan untuk meningkatkan sirkulasi Qi dan darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar