Senin, 03 Juni 2013

Akupuntur Olah Raga



Tidak ada yang paling ditakuti oleh para atlet kecuali cedera. Persiapan berbulan-bulan menjadi sia-sia jika cedera muncul menjelang dan saat pertandingan. Cedera juga bisa ‘membunuh karir’ seorang atlet. Banyak atlet yang akhirnya mundur akibat cedera. Marco Van Basten, Martina Hingis, Ronaldo adalah contoh dari olahragawan yang ‘game over’ dipuncak karir mereka karena cedera. Dan cedera bisa menjadi permanen jika salah penanganan.

Akupunktur bisa memainkan peran yang penting di bidang olah raga, baik untuk mengatasi cedera olah raga, maupun untuk meningkatkan prestasi, Cina sudah lama memakai akupunktur untuk mengoptimalkan prestasi atlet mereka, tidak hanya masa persiapan atlet tetapi juga saat bertanding. Tusukan jarum bisa memaksimalkan kekuatan otot, mampu mengembalikan kesegaran, semangat dan power mereka dengan cepat.

KENAPA HARUS OLAH RAGA
Jika kita ingin sehat dan tidak mudah sakit, maka ada 4 hal yang harus dilakukan:
1. Makanan bergizi (cukup zat gizi)
2. Istirahat cukup
3. Jangan terlalu stres (santai aja!!!)
4. OLAH RAGA TERATUR
Sehat adalah SEIMBANG. Nenek moyang kita (di Cina) mengatakan manusia itu sehat jika unsur YIN dan YANG dalam tubuh seimbang. Menjadi sakit jika YIN-YANGnya tidak seimbang. Karena hidup itu dinamis, selalu bergerak maka keseimbangan YIN-YANG tubuh kita juga selalu bergeser. Sepanjang pergeseran itu tidak terlalu besar, tubuh masih bisa mengatasinya. Tetapi jika disbalancenya demikian besar (ekses atau defisien) maka tubuh bisa sakit. Apa yang bisa mempengaruhi keseimbangan YIN-YANG tubuh kita??? Ada 3 hal, yaitu Unsur Luar (Angin, Dingin, Panas, Lembab), Unsur Dalam (Emosional) dan Faktor Lain (Makanan, Trauma, Insect Bite, Racun, dll).
Dalam tubuh kita ada banyak sistem (pembuluh darah, syaraf, limphe dan satu lagi sistem ‘meridian’). Agar sehat sistem-sistem ini harus selalu ‘dipanaskan’. Caranya dengan banyak gerak yang teratur (OLAH RAGA). Petani di desa-desa lebih sehat dibanding wakil rakyat yang lebih banyak duduk di kursi ‘empuk’. Pembuluh ini bisa tersumbat oleh lemak, udara, emosi, ‘reak’ ataupun benturan/trauma kecil yang setiap saat bisa terjadi. Dan jangan lupa dalam tubuh kita juga memproduksi sejumlah ‘zat beracun’ yang harus segera dibuang, jangan sampai mengendap.
Olah raga (tentu saja yang teratur) bisa memicu semua sistem ini berjalan dengan baik. Sayangnya banyak diantara kita yang masih meremehkan olah raga, tatkala jatuh sakit. Orang yang biasa berolahraga DAYA TAHAN tubuhnya prima. Ingat, kita hidup ditengah jutaan kuman, ditengah ribuan polusi dan tekanan hidup yang berat. Butuh daya tahan yang tinggi agar tetap survive. Jadi, berolahragalah!!! Tidak perlu olah raga mahal, yang penting itu dilakukan dengan teratur.
Jika kita sudah biasa berolahraga, satu hal yang harus kita hindarkan adalah cedera akibat olah raga. Cedera seringkali terjadi karena faktor non teknis, misalnya terlalu bersemangat, terlalu ‘ngoyo’, kurang bisa menilai kemampuan sendiri, peralatan olah raga yang tidak ergonomis, sepatu sempit/longgar/bahannya kurang elastis, raket terlalu berat atau bergetar, tidak memakai pelindung dan sebagainya.


CEDERA OLAH RAGA
Cedera menjadi suatu risiko bagi siapa saja yang berolahraga, terutama atlet. Umumnya cedera terjadi antara lain karena benturan (kontak fisik atau terjatuh) bisa juga karena melakukan gerakan yang salah berulang-ulang dalam waktu lama, atau bisa karena latihan yang berlebihan dan peralatan olah raga yang tidak ergonomis. Makin berisiko jenis olahraganya, makin serius cedera yang bisa terjadi.
Bagian paling luar dari struktur tubuh kita adalah Musculoskeletal yang berfungsi untuk menunjang tubuh, pelindung organ vital dan untuk pergerakan. Bagian inilah yang mudah terjadi cedera, bisa mengenai jaringan lunak (otot, ligamen, tendon) dan atau jaringan keras (tulang atau sendi).
Bone ……………………………… Fracture/patah tulang
Skeletal Muscle ……………… Cramp, robek, memar
Joints ……………………………. Dislokasi dan sublukasi
Tendon ……….............…. Strains
Ligaments ………............ Sprains
Cedera olah raga juga ditentukan dari jenis olahraganya. Beberapa jenis cedera olah raga yang sering dijumpai:
JAMMED NECK: SPRAIN daerah leher, sulit menoleh ke satu sisi.
MUSCLE CRAMP: nyeri mendadak akibat tegang otot terus menerus. Sering terjadi pada otot betis (Gastrocnemius).
PULLED HAMSTRING: STRAIN pada origo otot hamstring.
TENNIS ELBOW: iritasi kronis pada epicondylitis lateralis (getaran pukulan raket).
GOLFER: pada epicondylitis medialis.
TOM CARTILAGE: meniskus lutut robek.

PENANGANAN CEDERA
Cedera hampir selalu menimbulkan rasa NYERI. Untuk alasan inilah mereka berobat. NYERI adalah rasa tidak nyaman yang terjadi karena ‘kerusakan jaringan’. Stimulasi yang kuat dari mekanik (benturan), thermal (paparan panas) dan kimiawi, bisa merusak sel dan jaringan sehingga menimbulkan NYERI.
Yang pertamakali harus diatasi pada setiap cedera olah raga adalah MENGHILANGKAN atau MENGURANGI NYERI. Untuk setiap cedera tetap memakai prinsif ABC, yaitu Airway, Breathing, Circulating. Jika terjadi luka terbuka dan perdarahan, atasi perdarahannya lebih dahulu.
Cedera olah raga yang sering terjadi:
1. SPRAIN, robeknya ligament
2. STRAIN, robeknya tendon
3. FRACTURE, patah tulang
4. MUSCLE CRAMP, kram otot (pulih sendiri, tidak ada robekan)
Prinsip Penanganan Cedera Olah Raga
1. Hilangkan nyeri dengan OBAT, KOMPRES DINGIN dan AKUPUNKTUR
2. Imobilisasi dengan strapping, support elestic, atau pembidaian
3. Istirahat untuk memulihkan jaringan/otot/tulang yang cedera.
Luka terbuka dan patah tulang, sebaiknya di rujuk ke Rumah Sakit.
Waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan SPRAIN, antara 3 – 6 minggu. Patah tulang butuh waktu yang lebih lama, 2 – 3 bulan. Harus istirahat berolahraga, untuk memberi kesempatan tubuh memperbaiki jaringan yang rusak atau tulang yang patah.
PERAN AKUPUNKTUR DI BIDANG OLAH RAGA
Akupunktur adalah metode pengobatan yang berasal dari Negeri Cina, sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Bisa hidup ribuan tahun, tentu karena ada manfaatnya. Jika tidak, pasti sudah terkubur oleh jaman. Perkembangan akupunktur dewasa ini lebih banyak pada pembuktian ilmiahnya.
Ada banyak cabang ilmu akupunktur, antara lain Akupunktur Analgesia (Nyeri), Pediatric Acupuncture, Akupunktur Kebidanan, Akupunktur Estetika dan juga Sport Acupuncture.
Di bidang olah raga, akupunktur terutama dipakai untuk menghilangkan nyeri. Tusukan jarum ini bisa merangsang metabolisme sel otot di area cedera sehingga bisa mempercepat proses penyembuhan. Manfaat yang besat dari akupunktur pada dunia olah raga adalah untuk meningkatkan prestasi atlet.
Di Negeri asalnya Cina, akupunktur sudah sejak lama dipakai untuk meningkatkan kemampuan otot atlet. Atlet Cina unggul stamina. Bisa di lihat atlet Cina ini seolah-olah nggak ada habisnya. Di saat bertanding pun jarum tetap dipakai, terutama jika pertandingan harus dilakukan rubber set. Perlakuan akupunktur dilakukan sejak masa pembinaan atlet, bahkan sejak usia muda. Power, endurance dan kelincahan seorang atlet ditentukan oleh organ Paru, Jantung, Limpa dan Hati. Menurut TCM (Traditional Chinese Medicine), otot dipelihara oleh limpa, tendon dipelihara oleh hati, paru menentukan kualitas chi (bio energi) dan jantung memompa aliran darah.
Sementara tusukan jarum pada otot-otot tertentu (tergantung jenis olahraganya) sebelum bertanding berfungsi sebagai dopping alamiah, tidak akan terdeteksi dengan pemeriksaan dopping.
Tusukan jarum saat bertanding maupun masa jedah akan menghilangkan kelelahan dan mengembalikan kesegaran. Sehingga pada saat bertanding kembali, kondisinya prima.
Lalu, kapan atlet-atlet kita menggunakan akupunktur untuk meningkatkan prestasi mereka??? Butuh sosialisasi yang lebih luas mengenai SPORT ACUPUNCTURE, baik kepada atlet maupun pelatih dan KONI sebagai wadah olahragawan ini.
Sebuah cedera olah raga tidak hanya melibatkan jaringan otot saja tetapi juga melibatkan sejumlah organ, antara lain tersumbatnya meridian cabang/meridian utama di lokasi cedera, organ limpa (perdarahan dan robeknya otot) dan organ hati (robeknya tendon). Penyembuhan akan lebih cepat terjadi jika titik-titik akupunktur organ-organ ini juga ditusuk. Itulah sebabnya kenapa akupunktur bisa mempercepat proses penyembuhan.
Cedera yang menimpa atlet sebenarnya tidak ada bedanya dengan non atlet. Bedanya adalah seorang atlet menggantungkan hidupnya pada olah raga, dan jika sedang mengikuti event maka dia harus segera bertanding kembali. Olah karena itu, diperlukan penanganan yang cepat dan komprehensif. Menggambungkan beberapa metode (medis-akupressure-akupunktur) akan memberikan hasil yang lebih baik dan lebih aman.
(Dr. B. Triono & LP3A SBY)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar